ABCkotaraya.id
Bisnis

5 Tren Investasi Setelah Pandemi yang Akan Mendominasi

Promo Accurate Online

Covid-19 mengantarkan manusia kepada perubahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Babak belurnya perekonomian di seluruh dunia akibat Covid-19 yang tak kunjung usai, bahkan menemukan varietas baru dari virus SARS Cov-2. Membuat banyak perubahan, terutama dalam bidang ekonomi. Ada tren investasi setelah pandemi yang akan mendominasi investor untuk menanamkan modalnya.

Pandemi telah meluluhlantakan ekonomi dunia. Sementara, disaat yang sama masyarakat diminta untuk menantang sistem dan struktur untuk menuju sebuah perubahan yang baru. Covid 19 telah mengantarkan manusia untuk menemukan solusi baru dalam kehidupan, pembelajaran, hingga bekerja.

Ke depan dunia tidak akan seperti dulu lagi. Termasuk dalam bidang ekonomi dan investasi. Semua merupakan keberlanjutan dari tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan masalah di bidang kesehatan, pendidikan, dan tata kelola perusahaan.

Baca Juga : Ada Indonesia! 10 Negara Terbaik untuk Memulai Bisnis dan Investasi Di 2021

Ada lima tren investasi utama yang dikeluarkan oleh Bank Swiss. Penting untuk diketahui, semua ini tidak akan bergantung pada saham tertentu maupun sektor tertentu. Di dorong oleh perubahan yang ditimbulkan dari pandemi.

Berikut 5 industri yang akan menjadi tren investasi setelah pandemi.

Industri Ramah Lingkungan

Investor akan lebih memilih untuk menggelontorkan dana mereka kepada industri yang ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan beberapa sektor industri yang berhenti selama masa pandemi, telah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Menurut Bank Swiss mereka memprediksi, industri akan merubah cara mereka lebih berkelanjutan dan bebas karbon di masa depan. Membuat beberapa sektor ekonomi utama yang akan menjadi incaran para investor adalah adalah sektor produksi tanpa karbon, transportasi, pelopor perubahan industri minyak dan gas, pertanian, dan produksi pangan.

Sektor transportasi memang masih menjadi sektor yang mendominasi konsumsi energi pada 2019 di Indonesia. Seperti data Kementerian Energi  dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di akhir September 2020 lalu, sektor transportasi pada 2019 mengkonsumsi 414 juta setara barel minyak.

Kebutuhan ini akan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan permintaan akan transportasi. Belum lagi berbagai infrastruktur untuk transportasi seperti jalan tol, rel kereta api, dan bandara akan diperbanyak. Tentu ini akan meningkatkan konsumsi bahan bakar di kemudian hari.

Investasi Hijau

Investasi hijau adalah kata lain dari investasi berkelanjutan yang saat ini tengah populer di beberapa Negara maju. Secara definisi, industri hijau merupakan investasi dengan fokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik. Bertujuan menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi.

Tak heran, di beberapa pasar modal dunia investasi hijau menjadi sektor yang sangat pesat pertumbuhannya. Selain memberikan financial return kepada para investor, sektor ini juga memberikan dampak positif pada aspek lingkungan dan sosial.

Sektor investasi hijau menjadi pilihan bagi para investor setelah pandemi. Investasi hijau menjadi peluang baru bagi para millennial di seluruh dunia. Bahkan 86 persen millennial memandang, investasi hijau menjadi cukup penting dalam merubah cara pandang mereka terhadap ekonomi.

Silver Economy

Silver economy
Source: https://www.iberdrola.com/

Istilah silver economy memang tidak begitu familiar di Indonesia. Menurut Wikipedia, silver economy adalah sistem produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang bertujuan menyasar pasar orang tua dan lanjut usia (orang-orang berusia di atas 50 tahun) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, hidup, dan kesehatan mereka.

Terlebih di Negara maju yang memiliki angka kelahiran yang lebih rendah karena berbagai alasan, terutama berkaitan dengan kemakmuran ekonomi. Dimana angka kematian anak rendah, alat kontrasepsi mudah diperoleh, dan membesarkan anak biayanya mahal.

Sebuah riset yang dilakukan oleh European Commision yang dilakukan oleh Technopolis dan Oxford Economics memperikirakan ada nilai ekonomi di Eropa mencapai 3,7 trilliun euro (2015). Angka ini di hasilkan dari pengeluaran pribadi para orang tua, untuk berbagai barang dan jasa, dari perumahan hingga rekreasi.

Silver Economy akan berkembang dengan stabil selama 10 tahun ke depan, di seluruh Uni Eropa. Belum lagi Amerika dan Cina berada di urutan pertama dan kedua populasi 50 ke atas.

Tentu potensi ini akan menjadi peluang baik bagi para investor setelah pandemi. Mereka akan mengincar potensi ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Infrastruktur

Tren investasi setelah pandemi sektor yang akan menjadi incaran para investor untuk menanamkan modal mereka adalah sektor infrastruktur. Sektor ini memang akan sangat menjanjikan, bahkan setelah pandemi. Bukan sekedar infrastruktur berat saja.

Para perusahaan teknologi pun akan meningkatkan infrastruktur mereka ke depan. Akibat meningkatnya penggunaan teknologi selama masa pandemi, di prediksi prilaku ini akan terus berlanjut meski pandemi telah usai.  Tentu perusahaan di bidang infrastruktur akan menunjukan tren yang baik setelah pandemi berlangsung.

Perusahaan-perusahaan konstruksi besar di Indonesia telah menunjukan progress emiten yang baik beberapa waktu ini.

Pembangunan infrastruktur telah begitu massif selama masa pandemi. Di Indonesia, sektor ini menjadi peluang kebangkitan ekonomi selama pandemi. Di prediksi sektor infrastruktur akan tetap melaju pesat setelah pandemi berlangsung. Baik itu pada sektor fisik, fasilitas teknik, perangkat keras, dan lunak.

Teknologi

Emiten berikutnya yang akan menjadi tren investasi setelah pandemi adalah sektor teknologi. Tak dipungkiri beberapa perusahaan teknologi selama pandemi menjadi bidang yang cukup berkembang dan maju selama pandemi. Bahkan sektor teknologi menjadi sektor yang menarik banyak investor.

Kemajuan teknologi akan menjadi peluang yang baik untuk investasi di masa mendatang setelah pandemi. Akan cukup banyak investor yang menanamkan modalnya di sektor ini. Sehingga tak khayal, peluang sektor teknologi bisa menjadi peluang menjanjikan.

Baca Juga : 5 Teknologi Baru untuk UMKM yang Harus Digunakan Di Era 4.0

Di Indonesia sendiri, ada isu bahwa dua perusahaan besar di bidang teknologi, Tokopedia dan Traveloka akan melakukan IPO (Initial Public Offering) di tahun depan. Membuat sektor teknologi menjadi incaran bagi para investor untuk berinvestasi.

Demikianlah 5 tren investasi setelah pandemi yang akan terus berkibar. Tentu ini akan mengejutkan dunia. Sebelum melihat tren, cobalah untuk tetap fokus pada investasi jangka panjang yang Anda pilih. Mungkin akan ada sektor-sektor baru yang muncul di era new normal.

Promo Accurate Online

Nikmati sensasi rasa unik Emkay Frizz Happy Sour! Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki liquid vape terbaik, pesan sekarang di emkay.id atau vape store terdekat!

Related posts

5 Masalah yang Membuat Bisnis berjalan Lambat

Fattah Miyaz

10 Keuntungan Menggunakan Software Akuntansi untuk Bisnis Anda

Faqih

Kiat Sukses Berjualan Di Marketplace untuk Bisnis Rumahan dan UMKM

mimin ABC kotaraya

Leave a Comment