5 Jenis Opini Audit Laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan informasi penting bagi perusahaan. Isi dari laporan keuangan merupakan data keuangan perusahaan atau bisnis dalam satu periode akuntansi. Setelah penyusunan laporan keuangan terdapat proses audit laporan keuangan. Biasanya disebut opini audit laporan keuangan.

Memang bagi pengusaha yang sudah menjalankan usaha dalam jangka waktu yang cukup lama, mereka akan berpikir, setelah laporan keuangan selesai maka aktivitas penyusunan laporan keuangan selesai. Padahal, laporan keuangan tersebut perlu di evaluasi oleh seorang ahli atau yang disebut dengan Auditor.

Apa itu Opini Audit Laporan Keuangan

Meskipun banyak perusahaan yang tidak menganggap penting audit laporan keuangan, bagi perusahaan yang telah go public, tentu hal ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Bukan berarti perusahaan yang belum go public tidak boleh melakukan opini audit.

Menurut Kamus Istilah akuntansi (Tobing, 2007), Opini audit merupakan suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar, yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan sesuai dengan norma. Dapat disebut juga Opini Audit Laporan Keuangan sebagai aturan pemeriksaan akuntan yang diikuti dengan pendapatan kewajaran laporan keuangan yang telah diperiksa oleh auditor.

Hasil opini yang disajikan oleh Auditor tersebut akan menilai, apakah laporan keuangan wajar atau tidak.

Baca Juga: Tahapan Audit Laporan Keuangan dan Audit Berkualitas

Jenis-Jenis Opini Audit Laporan Keuangan

Adapun untuk hasil dari Opini Audit Laporan Keuangan ada beberapa jenis yang perlu diketahui oleh para pengusaha. Berikut Opini Audit:

Unqualified Opinion (Opini Wajar Tanpa Pengecualian)

Jenis opini pertama mungkin sering Anda dengar. Biasanya dalam pemberitaan mengenai Lembaga atau BUMN maupun daerah yang mendapatkan WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian. Hasil dari WTP tersebut dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menilai laporan keuangan dari Lembaga, BUMN, dan Daerah.

Sedangkan bagi perusahaan swasta, penilaian WTP dapat diberikan oleh Auditor Swasta yang telah diminta perusahaan untuk menilai kinerja dan hasil laporan keuangan yang diperoleh dalam periode akuntansi tertentu.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian ini merupakan hasil penilaian dari Auditor yang tidak menemukan kesalahan material dari laporan keuangan. Adapun agar Laporan Keuangan mendapatkan penilaian Opini Wajar tanpa Pengecualian, apabila memenuhi:

1. Laporan keuangan lengkap
2. Bukti audit lengkap
3. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja
4. Laporan keuangan tersaji sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
5. Tidak mendapatkan ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di masa depan

Qualified Opinion (Opini Wajar dengan Pengecualian)

Auditor akan memberikan opini wajar dengan pengecualian saat mereka menemukan kesalahan penyajian laporan keuangan. Baik secara individu maupun agregasi. Pengaruh pada hasil audit, ditemukannya material yang tidak preventif terhadap laporan keuangan yang telah disusun.

Selain itu, ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat dalam mendasari opini audit, tetapi auditor memberikan opini bahwa pengaruh kesalahan penyajian tidak terdeteksi di laporan keuangan yang muncul. Kalaupun ada, material tapi tidak pervasif.

Modified Unqualified Opinion (Opini Wajar tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan)

Jenis opini audit laporan keuangan diberikan oleh auditor ketika mereka tidak menemukan dampak tertentu terhadap pendapat wajar. Perbedaan dari opini terletak pada paragraph penjelasan yang ditulis oleh auditor berkaitan dengan keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya.

Ada beberapa keadaan yang membuat opini laporan keuangan Modified Unqualified Opinion, seperti:

• Adanya perbedaan pendapat antara auditor independent lainnya
• Tidak tersedia aturan jelas berkaitan dengan laporan keuangan hingga berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
• Timbulnya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang perlu datang dan hasilnya tidak mampu diperkirakan.

Adverse Opinion (Opini Tidak Wajar)

Opini Audit yang menyatakan Adverse Opinion ketika auditor menemukan bukti yang cukup dan tepat mengenai kesalahan dalam penyajian laporan keuangan. Setelah menemukan itu, auditor akan menyimpulkan kesalahan yang terjadi pada laporan keuangan, seperti kesalahan penyajian.

Kesalahan muncul bisa dikarenakan individual atau secara agregasi material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Baca Juga: Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis dan Perusahaan

Disclaimer of Opinion (Opini Tidak Menyatakan Pendapat)

Opini Disclaimer of Opinion muncul ketika auditor tidak menemukan bukti yang cukup dan tepat dalam mendasari opini audit, dan auditor tidak menyimpulkan pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang muncul terhadap laporan keuangan, dapat bersifat material dan pervasif.

Kesimpulan

Opini Audit Laporan keuangan adalah hal penting yang perlu dilakukan oleh perusahaan ke depan terhadap penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Selain itu, opini audit mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan, kejujuran, serta efisiensi.

Sebelum Anda membuat laporan keuangan, maka Anda perlu membuat pencatatan, pembukuan, dan penjurnalan yang sesuai terhadap bisnis Anda. Pastikan Anda mampu menyusun laporan keuangan dengan sesuai standar yang berlaku.

Jika Anda merasa kesulitan dalam menyusun laporan keuangan, Anda perlu menyusun laporan keuangan menggunakan software akuntansi dengan fitur lengkap dengan keamanan yang terjamin seperti Accurate Online. Dapatkan Accurate Online gratis 30 hari hanya di Abckotaraya.id.