Apakah usaha kecil perlu memerlukan Exit Strategy? Sering sekali pertanyaan tersebut muncul dari benak para pemilik bisnis kecil. Memang pemikiran seperti ini tidak akan muncul ketika Anda baru akan memulai bisnis, melainkan akan memikirkannya setelah bisnis berjalan dan telah berada di atas. Bagaimana penerapan Exit Strategy tersebut pada bisnis?
Sebelum membahas lebih jauh, apakah Anda mengetahui apa itu Exit Strategy? Bagi para pebisnis besar hal ini sesuatu yang biasa dalam perjalanan bisnis mereka. Bagi pemilik bisnis kecil, mungkin banyak yang belum memahami apa arti Exit Strategy itu sendiri. ABC Kotaraya akan membahasnya lebih jauh mengenai Exit Strategy agar Anda tidak salah paham dan bisa menerapkannya pada bisnis di masa depan.
Baca Juga: 5 Tools untuk Bisnis Kecil Agar Tampak Profesional
Pengertian Exit Strategy
Exit strategy merupakan rencana melepaskan investasi untuk menghasilkan laba, atau mendorong pemilik bisnis mengurangi bahkan menghilangkan kepemilikan bisnis. Bukan berarti sekedar menjual bisnis dalam keadaan rugi. Bisa jadi, Anda sebagai pemilik bisnis menjual bisnis untuk motivasi lain. Seperti ingin membuka usaha lain atau menyerahkan bisnis kepada penerus.
Exit Strategy menjadi rencana bagi pemilik bisnis ketika waktunya tiba ketika Anda ingin meninggalkan bisnis. Hal ini akan menjabarkan bentuk transisi yang akan dilakukan dengan menjabarkan beberapa jenis Exit Strategy yang akan kita bahas.
Mengapa Anda Perlu Exit Strategy?
Pertanyaan seperti ini muncul ketika Anda memulai bisnis. Pertanyaan “ Mengapa Saya perlu Exit Strategy?” Mungkin lebih tepat beberapa alasan mengapa Anda harus memiliki alasan untuk melakukan Exit Strategy. Meskipun beberapa alasan berikut, sangatlah umum:
- Pensiun
- Kesehatan
- Perubahan kepentingan
- Tawaran tak terduga
- Usaha baru
- Mengumpulkan uang
- Ingin lebih banyak waktu dengan keluarga
Alasan diatas mungkin masih terasa cukup jauh bagi Anda. Tetapi sesuatu hal bisa berubah dengan cepat. Bagaimana jika memang anggota keluarga sedang membutuhkan Anda. Mungkin saja Anda sedang mendapatkan penawaran untuk memulai bisnis baru dan lain sebagainya.
Sehingga Exit Strategy meskipun sebenarnya menjadi tujuan masa depan, bisa saja terjadi lebih cepat karena adanya perubahan yang ingin dilakukan dengan cepat. Semuanya harus Anda persiapkan dari sekarang. Sehingga Anda siap untuk mempersiapkan setiap transisi yang bisa saja terjadi.
Membuat Sebuah Rencana
Sebelum Anda memang memutuskan akan melakukan penerapan Exit Strategy, Anda harus membuat persiapannya. Anda harus menentukan langkah-langkah yang akan diambil ketika penerapan Exit Strategy Anda lakukan. Jika ingin diteruskan, siapa yang akan meneruskannya.
Apabila Anda ingin meneruskan kepada anggota keluarga yang lain, seperti anak. Segeralah untuk membicarakan kepada anak Anda yang akan meneruskannya. Ketika masanya tiba, ia sudah siap menerima limpahan tersebut dari Anda. Mereka bisa mempersiapkannya dari sekarang.
Jenis-Jenis Penerapan Exit Strategy
Ada beberapa jenis penerapan Exit Strategy yang harus Anda ketahui. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga Anda harus memahaminya setiap jenis Exit Strategy.
Likuidasi
Likuidasi merupakan penerapan exit strategy dengan menutup semua jenis usaha dan menjual seluruh asetnya. Terkadang cara ini menjadi satu-satu caranya bagi pengusaha yang menjalankan usaha secara individu dan tidak punya pilihan untuk dijual.
Proses likuidasi dapat berjalan dengan cepat, namun return on investment sangat rendah karena adanya kemungkinan substansi usaha yang hilang seperti klien, merek dagang, dan nilai aset usaha karena harus dijual jauh dari harga pasar.
Mewariskan Kepada Keluarga
Penerapan Exit Strategy dengan mewariskan kepada keluarga paling banyak dilakukan oleh pelaku bisnis kecil dimanapun. Cara ini dilakukan demi tetap berjalannya bisnis meskipun sudah diwarisi kepada anggota keluarga lainnya.
Meskipun penerapan strategi ini sangat mudah dilakukan, tetapi keputusan penerapan strategi ini harus dipikirkan lebih matang. Sebab, Anda harus memandang kapabilitas dan minat anggota keluarga yang menggantikan, minat mereka, hingga sikap profesionalitas yang harus dijaga.
Menjual Bisnis Ke Karyawan
Beberapa pengusaha sering menjual perusahaan yang mereka miliki kepada karyawan mereka sendiri. Biasanya si pemilik hanya menguasai sebagian besar saham. Biasanya ada beberapa karyawan yang bisa menjadi bagian yang tepat. Cara ini dilakukan, agar karyawan lebih merasa memiliki pada perusahaan tempat mereka. Sebelum melakukan cara ini, Anda mungkin bisa mempelajari mengenai ESOP (Employee Stock Ownership Plan).
Baca Juga: 7 Langkah Memulai Bisnis Digital dari Awal untuk Mencapai Kesuksesan
Merger
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan oleh para pengusaha untuk menerapkan Exit Strategy dengan cara melakukan merger dengan kompetitor atau pada usaha yang lebih besar. Untuk itu, Anda harus membuat bisnis Anda menarik untuk di beli oleh calon pembeli.
Penutup
Penerapan Exit Strategy dalam bisnis kecil menjadi pilihan yang harus dipikirkan oleh setiap pelaku bisnis dimanapun. Sehingga ketika ada perubahan yang membutuhkan keputusan yang cukup cepat, Anda bisa mencoba menggunakan Exit Strategy sebagai pilihan, jika itu memang yang terbaik.
Rekomendasi Liquid saltnic terbaik 2023