Berharap bisnis yang kita bangun akan tumbuh menjadi besar bukanlah hal yang salah. Sebab, itulah impian seseorang ketika membangun bisnis. Tetapi ada hal yang harus disadari, bahwa berbisnis tidak selalu mulus. Risiko bisnis akan menerjal Anda. Ada beberapa jenis risiko bisnis yang mungkin saja Anda hadapi saat menjalankan bisnis.
Risiko bisnis merupakan hal wajar yang akan Anda temui dalam berbisnis. Semua pebisnis, baik itu mereka yang sudah berpengalaman ataupun mereka yang baru memulai bisnis akan menemukan risiko. Kondisi ini tentu bukan menjadi sesuatu yang melemahkan Anda. Melainkan, bagaimana Anda harus mampu menghadapi dan keluar dari risiko tersebut dengan berbagai solusi yang Anda rancang sebelumnya.
Baca Juga: Investasi untuk Bisnis yang Perlu Dilakukan Demi Kemajuan
Jangan juga menjadikan risiko sebagai alasan Anda makin jatuh lebih dalam dan membuat Anda semakin terpuruk. Risiko harus menjadi pecutan bagi Anda untuk lebih baik dari kompetitor. Membuat inovasi produk yang lebih bagus dan sebagainya. Ada beberapa jenis risiko bisnis yang wajib Anda sadari
Jenis-Jenis Risiko Bisnis
Strategi
Saat memulai bisnis, hal pertama yang ingin Anda jalankan adalah strategi. Strategi menjadi fokus utama dalam menentukan arah bisnis. Bagaimana penerapan strategi dilakukan, akan terlihat hasilnya dalam beberapa waktu kedepan.
Strategi bisa menjadi boomerang. Ketika Anda salah menerapkannya. Kegagalan strategi terjadi karena kurang matangnya penerapan strategi yang ditetapkan. Jenis risiko ini mungkin saja terjadi, terutama ketika Anda dalam pengembangan produk atau bisnis. Sebab, tidak mungkin bisnis yang Anda jalankan bisa sukses hanya dengan satu strategi saja. Butuh beberapa strategi agar bisnis bisa maju dan berkembang.
Agar strategi yang dijalankan bisa sukses, tentu hal yang Anda harus lakukan menyiapkan strategi dengan matang. Meskipun Anda mencontek strategi kompetitor, belum tentu strategi yang Anda contek bisa berhasil pada bisnis Anda. Sebab, sangat jarang strategi yang sama diterapkan pada bisnis yang sama dan memiliki hasil yang sama.
Operasional
Jangan kira, operasional tidak memiliki risiko. Ada kalanya Anda menemukan risiko operasional pada bisnis. Risiko operasional bisa terjadi disebabkan oleh sesuatu kegagalan dalam kegiatan sehari-hari bisnis. Biasanya risiko ini bersifat teknis pada kegiatan operasional harian.
Risiko operasional bisa terjadi akibat dari kelalaian Anda atau staff dalam melakukan kegiatan pekerjaan yang membuat terjadinya kesalahan. Sebagai contoh, ketika ada staff keuangan Anda salah dalam mencatat uang keluar, yang harusnya uang keluar Rp100.000 tetapi ia menulis Rp10.000 tentu hal ini membuat Anda menjadi rugi.
Baca Juga: Bagaimana Accurate Online Dapat Membantu Operasional Perusahaan?
Bisa juga disebabkan oleh kendala lain. Misal rusaknya mesin produksi yang membuat terhambatnya produksi, bencana alam, dan lainnya. Semua kegiatan yang menganggu laju kegiatan bisnis maka disebut sebagai risiko operasional.
Risiko Pasar
Pasar juga bisa menjadi satu jenis risiko bisnis yang mungkin Anda temui dalam menjalankan usaha. Kondisi pasar yang fluktuatif membuat risiko pasar akan selalu ada dan bisa Anda terjadi saat Anda sedang tidak siap menghadapinya. Risiko ini biasanya terjadi akibat perubahan prilaku konsumen dalam berbelanja.
Seperti saat ini yang kita ketahui Bersama, risiko pasar pada bisnis retail yang membuat banyak bisnis retail di Indonesia harus gulung tikar. Baru-baru ini kita mengetahui, Department Store terbesar di Indonesia harus menutup beberapa Outletnya akibat prilaku berbelanja masyarakat yang telah berubah.
Pasar yang selalu berubah, membuat bisnis harus mampu membacanya dengan baik. Seperti halnya bisnis retail offline yang disebabkan oleh perubahan cara belanja masyarakat. Sebagai pemilik bisnis, tentu Anda harus mampu melihat kondisi ini untuk menghindari risiko lebih besar.
Risiko Finansial
Berikutnya berkaitan dengan financial bisnis. Hampir semua bisnis akan mengalami risiko finansial. Risiko yang berkaitan dengan keuangan bisnis. Biasanya risiko ini karena munculnya biaya-biaya ekstra yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Seperti saat ini, perusahaan harus menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, masker, dan cairan disinfektan untuk sterilisasi tempat kerja. Tentu hal ini akan masuk dalam risiko finansial yang harus ditanggung perusahaan. Karena mereka harus mengeluarkan budget lebih untuk membeli barang-barang penunjang tersebut. Mungkin saja sebelum 2020 barang-barang itu tidak pernah terpikirkan harus tersedia.
Risiko finansial juga bisa muncul akibat dari kredit yang dilakukan oleh konsumen. Bisa juga kondisi ketidakmampuan bisnis Anda dalam membayar kredit kepada bank. Membuat bisnis mengalami risiko finansial akibat dari gagal bayar.
Hukum Atau Regulasi
Bisnis yang Anda jalankan bisa saja mengalami kondisi ketidakpastian yang disebabkan oleh regulasi atau kebijakan setempat. Baik itu karena peraturan, kebijakan, dan regulasi lainnya yang mempengaruhi bisnis Anda. Bisa saja Anda melanggar UU berkaitan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, dan sebagainya.
Untuk memahami hal ini, Anda wajib mematuhi setiap regulasi dan hukum yang berlaku. Pada dasarnya setiap daerah memiliki regulasi dan kebijakan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebelum memulai usaha di suatu daerah, Anda harus memahami regulasi dan kebijakan di daerah tersebut.
Baca Juga : Perlukah UMKM Mendaftarkan Merek Dagang? Ini Alasan, Cara, dan Biaya
Demikianlah beberapa jenis risiko bisnis yang bisa saja terjadi pada Anda. Meskipun Anda sudah melakukan berbagai cara untuk menghindari risiko, pastinya Anda akan selalu berhadapan dengan risiko tersebut. Untuk meminimalisir setiap risiko dalam bisnis, Anda harus melakukan perhitungan dengan tepat dan akurat dalam menjalankan bisnis.
Nikmati sensasi rasa unik Emkay Frizz Happy Sour! Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki liquid vape terbaik, pesan sekarang di emkay.id atau vape store terdekat!