Perilaku konsumtif pada masyarakat Indonesia memang cukup tinggi. Gaya hidup yang semakin tinggi menjadi alasan budaya konsumtif makin menjamur pada masyarakat Indonesia. Terutama dalam hal belanja, masyarakat Indonesia sangat senang dalam berbelanja.
Kondisi tersebut memang tidak hanya terlihat di kota-kota besar saja. Seiring perkembangan teknologi hingga ke desa, membuat masyarakat desa tidak ingin kalah untuk menyeimbangkan diri mereka setara dengan masyarakat kota. Memang hal itu tidak dilarang, namun terkadang banyak masyarakat yang sekedar ikut-ikutan bahkan membeli dengan terpaksa tanpa tahu tujuan pembelian produk tersebut.
Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2015 menyebutkan masyarakat Indonesia semakin konsumtif hingga meninggalkan kebiasaan menabung. Bahkan survei yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) per 25 Juni 2020 mengatakan bahwa ketahanan dana darurat masyarakat Indonesia hanya bisa digunakan dalam waktu satu minggu.
Baca Juga: 5 Perilaku Belanja Online Masyarakat yang Harus Diketahui Pengusaha Online
Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat Indonesia bersikap konsumtif. Berikut beberapa alasannya:
Keberadaan Teknologi
Alasan pertama mengapa masyarakat Indonesia konsumtif adalah teknologi. Teknologi berperan penting menjadikan masyarakat Indonesia konsumtif. Salah satunya keberadaan media sosial. Media sosial menjadi ajang menunjukan eksistensi diri, banyak masyarakat yang selalu ingin menyerupai atau memiliki sesuatu barang yang mereka lihat di media sosial.
Pada akhirnya, masyarakat terjebak dalam sikap konsumtif. Media sosial mendorong terjadinya perilaku konsumtif. Masyarakat Indonesia sangat mudah tergoda dengan apa yang orang lain lakukan. Ketika banyak orang yang suka kopi memposting dirinya sedang minum kopi, lalu sebagian orang lagi melihat lalu akhirnya mereka ikut membeli meskipun sebenarnya orang yang melihat tidak menyukai kopi sama sekali. Disitulah muncul budaya konsumtif.
Komunitas
Selain teknologi, orang-orang terdekat terutama komunitas menjadi penyebab tingginya konsumsi masyarakat Indonesia. Termasuk dalam lingkungan rumah. Ketika ada anggota kelompok yang membeli barang, lalu menceritakan kepada orang lain. Ada Sebagian orang lain yang merasa harus bisa dan ingin mencoba membeli produk yang sama.
Biasanya ada seorang “provokator” dalam kelompok yang membuat masyarakat Indonesia lebih konsumtif. Seseorang akan merasa tertekan ketika mereka tidak ikut-ikutan membeli produk yang dibeli oleh anggota kelompok yang lain.
Meskipun produk yang disebutkan belum tentu dibutuhkan. Sikap gengsi inilah menjadi penyebab banyak masyarakat Indonesia yang bersikap konsumtif.
Hanya Berpikir Jangka Pendek
Penyebab perilaku konsumtif pada masyarakat Indonesia disebabkan oleh pemikiran jangka pendek. Masyarakat Indonesia sering membeli sesuatu hanya karena diskon saja. Padahal belum tentu produk yang mereka beli benar-benar mereka butuhkan.
Padahal ada lebih banyak produk yang sebenarnya mereka butuhkan dibandingkan produk-produk yang diskon tersebut. Masyarakat Indonesia memang sering mendapat julukan “Gelap Mata” sering berbelanja hingga khilaf tanpa berpikir jangka panjang.
Prestise
Masyarakat Indonesia sangat menyukai sesuatu yang branded. Tak heran banyak masyarakat membeli produk-produk branded meskipun mereka sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk membeli produk tersebut. Banyak masyarakat melakukan hal tersebut untuk mendapatkan pujian dari anggota kelompoknya. Pujian tersebut membuat seseorang merasa terangkat derajat mereka di mata anggota kelompok yang lain.
Akhirnya sikap pujian tersebut membuat banyak masyarakat hanya ingin menghabiskan uangnya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Sikap konsumtif sering hadir ketika kita ingin tampil lebih baik atau setara dengan orang lain.
Pengaruh Influencer
Kehadiran influencer nyatanya tidak hanya membawa dampak positif pada kehidupan masyarakat Indonesia. Melainkan membuat masyarakat tampil lebih konsumtif. Saat ada seorang influencer yang diidolakan menggunakan suatu brand tertentu, sebagian masyarakat ingin membeli produk yang digunakan oleh influencer yang menjadi idola mereka.
Influencer menjadi kepanjangan tangan dari brand-brand tertentu. Brand selalu ingin dekat dengan target pasar mereka melalui influencer. Saat ini promosi melalui influencer dikatakan cukup efektif dibandingkan melalui media massa.
Baca Juga: Peran Influencer dalam mengembangkan bisnis
Itulah beberapa alasan perilaku konsumtif pada masyarakat Indonesia. Semoga setelah membaca artikel ini bisa membantu Anda terhindar dari perilaku konsumtif. Sikap konsumtif akan menghancurkan diri Anda. Pastikan gunakan produk yang memang mampu Anda beli dan juga memiliki manfaat jangka panjang untuk Anda. Pastikan juga Anda bisa mengendalikan diri untuk bijak mengelola uang.
Nikmati sensasi rasa unik Emkay Frizz Happy Sour! Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki liquid vape terbaik, pesan sekarang di emkay.id atau vape store terdekat!