Memahami Lebih Jelas Perbedaan Owner dan Founder

Dalam bisnis, kita sering mendengar istilah Owner dan Founder. Sudahkah Anda tahu beda keduanya? Pernahkah Anda berpikir, apakah Anda seorang owner atau founder? Kesempatan kali ini kita akan coba untuk membahas lebih detail perbedaan Owner dan Founder.

Masih banyak pelaku usaha yang salah mengartikan antara Owner dan Founder, kali ini Abckotaraya.id akan memberikan penjelasan terkait perbedaaan keduanya. Sehingga Anda akan mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing. Terutama juga bagi Anda yang mendirikan sebuah bisnis, jika Anda menjalankan dengan beberapa orang, maka akan ada Owner dan Founder.

Kita coba akan bedah antara keduanya. Sehingga para pemilik bisnis bisa mengetahui perbedaan signifikan dari dua istilah tersebut.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pembayaran Non Tunai yang Harus Diketahui Pemilik UMKM

Memahami Arti Owner dan Founder

Jika kita menilik dari kosakata Bahasa Inggris dan kita mencari kata Owner, maka kita akan diberikan jawaban bahwa Owner adalah seorang yang memiliki sesuatu. Owner disini juga tidak hanya dapat dikatakan sebagai Individu saja. Dalam bisnis, Owner bisa juga sebuah perusahaan/Lembaga lain seperti Pemerintah atau Organisasi. Sehingga istilah Owner tidak merujuk pada seorang manusia saja. Seorang Owner bisa juga dikatakan sebagai Pemilik Saham terbesar dari suatu perusahaan/bisnis.

Sedangkan untuk Founder, merupakan seorang yang mendirikan organisasi atau perusahaan. Dapat diartikan juga seorang Founder adalah pencetus sesuatu. Dalam arti yang lebih umum, Founder adalah seseorang yang memiliki ide bisnis atau pengagas pertama dari sebuah bisnis atau perusahaan. Seorang Founder sudah pasti adalah seorang manusia bukan sebuah Perusahaan atau Lembaga seperti Owner.

Perbedaan Peran Antara Owner dan Founder

Dari sisi peran, ada beberapa perbedaan mencolok antara Owner dan Founder. Owner lebih banyak berkecimpung pada hal-hal strategis dan pengawasan, mereka tidak ikut langsung secara operasional. Owner hanya akan mengevaluasi kinerja keseluruhan operasional bisnis. Karena, performa bisnis yang baik akan berpengaruh terhadap penghasilan yang akan diperoleh oleh Owner ke depannya.

Berbeda dengan Owner, Founder adalah penemu ide dari bisnis yang ingin dijalankan, status founder tidak bisa dialihkan seperti Owner, karena Founder secara kronologis adalah pencetus ide bisnis. Meskipun ia mendirikan bisnis lain di perusahaan lain, maka status Founder tetap melekat di dirinya.

Founder juga dapat disebut sebagai seorang yang memiliki kontribusi cukup besar atas jalan dan berdirinya perusahaan. Sementara, pihak-pihak yang membantu dalam proses pendirian perusahaan dapat disebut dengan istilah Co-Founder.

Tanggung Jawab

Owner

• Memimpin Perusahaan
• Membuat Peraturan Perusahaan
• Mengembangkan Strategi Bisnis
• Bertanggung jawab atas kerugian
• Memberikan Tugas Kepada Karyawan
• Menentukan arah Perkembangan Bisnis

Founder

• Memulai bisnis
• Menentukan visi Perusahaan
• Menetapkan visi perusahaan
• Manajemen keuangan
• Membangun Tim
• Menjaga hubungan baik dengan Direksi
• Membuat Keputusan akhir

Kesimpulan

Seorang Owner bisa juga merangkap sebagai Founder. Keduanya akan saling bersinergi untuk mengembangkan dan memperbesar perusahaan. Pada praktiknya, sering sekali Owner enggan bersentuhan langsung dengan operasional bisnis dan menyerahkannya kepada para Staff, terutama di level Chief atau pada posisi manajerial tinggi di perusahaan.

Baca Juga: Rekomendasi Software Akuntansi Murah untuk Bisnis Skala Kecil hingga Besar

Ada juga beberapa Owner yang bertanggung jawab langsung kepada Founder untuk memantau bisnis agar tetap menghasilkan laba.

Mungkin jika bisnis masih dalam skala kecil atau menengah, perbedaan peran antara Owner dan Founder tidak akan terasa. Bisa saja mereka menjalankan usaha dan memikirkan strategi secara bersama. Namun, jika memang perusahaan sudah cukup besar, perbedaaan Owner dan Founder akan lebih berbeda, karena peran dan fungsinya masing-masing sudah cukup jelas.